Sabtu, 28 Februari 2015

Imajinasi

imajinasi itu akan bermain ketika kita mempunyai impian yang sangat di harapkan keterwujudannya dan kita akan berusaha merealisasikan imajinasi itu. menjadi sebuah kenyataan yang indah penuh kesuksesan bukan hanya angan angan semata

Setia


Setia itu mudah kok kalo bisa nepatin janji

walau kadang janji ga sesuai dengan kenyataan

tapi berusahalah untuk menepati janji itu

sesuai dengan apa yang telah kamu janjikan

berusahalah setia walaupun setia itu sulit

karena banyak godaan di luar hubungan

Untuk yang Tercinta

Mungkin malam tak seindah dulu, waktu kau dan aku bersama.
saat mentari terbit terasa aku ingin membuka mata secepat mungkin
supaya aku bisa melihat seseorang yang menawan di hadapanku
ketika matahari akan tenggelam
saat itu kamu dan aku mengucapkan satu janji untuk bersama

namun itu semua itu hanya kenangan
sekarang aku menghadapi segalanya sendiri
taukah kamu yang kucinta
aku menantimu disini
aku terus mencarimu namun tak kutemukan

aku bingung harus berbuat apa untuk bisa menemukanmu
sedangkan kamu disana telah bersama yang lain
aku sedih, aku bingung, aku galau
hanya itu kata yang bisa aku ucapkan

terima kasih kamu sudah hadir dalam hidupku
sebagai keindahan sementara.
aku tetap menantimu, tapi aku tidak akan mencarimu lagi
untuk yang tercinta

Jumat, 27 Februari 2015

Cinta Andra ke Luna (Bagian 1)




andra merupakan seorang siswa SMA kelas 2, andra termasuk orang yang sangat pendiam, dan sangat sopan, penampilannya biasa aja ga seperti temen temen kelasnya yang sangat keren dan gaul, andra termasuk orang yang hidup sederhana, suatu hari andra sedang makan di kantin sekolah, dan tiba tiba dia melihat cewe yang selama ini dia impikan dalam hidupnya, yaitu Luna. Luna adalah cewe yang populer di sekolah itu dia merupakan Ketua chears, anggota OSIS, dan ikut Beladiri juga, wajahnya yang cantik membuat setiap cowo di sekolah itu klepek klepek, termasuk juga dengan Andra. dia sangat ingin bisa berkenalan dengan Luna, tapi apakah bisa Andra berkenalan dengan Luna, Luna orang yang Populer di sekolah, sedangkan Andra orang yang biasa aja dan dianggap cupu sama temen temennya karena kurang pergaulan. setelah pulang sekolah, andra pulang dengan sepedanya yang sudah berkarat, sedangkan temen temennya memakai motor terbaru, yang andra punya hanyalah Laptop yang di kasih sodaranya untuk dia dan sebuah modem saja, karena dia ngrasa di ejek andrapun merubah hidupnya di internet, dari sinilah kisah Andra dimulai.
Andra berangkat dengan sepeda ontel yang sudah tua ke sekolah, saat pelajaran komputer, andra berusaha mencari artikel tentang cara mendapatkan uang dari internet, andra belajar terus dan terus, saat jam istirahat, dia cuman makan rames dan minum air putih, dan saat di kantinitulah, dia kembali bertemu dengan luna, dia agak takut dan gugup saat luna lewat, dan ketika pulang, andra pulang paling akhir karena dia harus nunggu motor motor yang di parkiran longgar, supaya dia bisa mengeluarkan sepedanya dari parkiran, saat dia akan pulang, dia bertemu dengan luna lagi, dan dia pun mencoba berkenalan dengan luna, "Hai, kkkamu Luna kan" andra membuka pembicaraan. "iya, kamu andra kan anak 11 Ipa" tanya Luna dengan nada agak menggentak, "iiiiyyyaa, akku bbboollleh kenallan samma kamu",tanya andra, "Siapa loh, mau kenalan sama gue, lu gatau gue siapa hah!" dengan bentakan keras Luna menjawabnya. andrapun saat itu langsung pergi tanpa bilang apa apa lagi, dan saat dia sampai dirumah, mulailah dia menyalakan laptop dan modem, dia chat Luna dengan nama samarannya di social media, dan dia akrab dengan luna di social medianya, dan sejak saat itu mereka jadi akrab di socmed, mereka chat chat sampe malem, sambil chat dengan luna, andrapun memulai usahanya dengan membuat blog tentang dirinya, dengan nama samaran tentunya, dia muat semua artikel tentangnya disitu, dan dia membuat blog itu beriklan yang menghasilkan uang, dan dia juga belajar tentang pemrograman web, ketika sudah larut malam andrapun off dari internetnya dan tidur, >>Bersambung

nantikan lanjutan cerita tentang Cinta Andra ke Luna, makannya baca terus iya :-)

Ketika di Tolak dengan Alasan Friend Zone

Pasti buat kalian udah ga asing lagi tentang friend zone, gue juga pernah ngalamin hal itu. saat gue baru lulus sekolah. gini ceritanya, saat itu gue naksir sama cewe namanya liyla, gue gatau kenapa setiap liat dia selalu ngerasa pengen terus di dekat dia, dan pada suatu hari gue coba minta nomer hpnya sama temen gue yang pas itu akrab sama liyla, gue sms, minta pin BB, dll, dan kira kira 1 minggu kemudian kita jadi akrab, dan akhirnya gue berniat nembak dia pada tanggal istimewa, yaitu 14082014, saat itu gue udah persiapin semuanya, mulai dari dimana kita ktemuan, sampe cara nembak dia. dan akhirnya hari itu dateng juga, dan pas itu aku udah bersiap siap ngajak dia, dan dia bisa, akhirnya kira ketemu di depan kampus kedokteran di daerah gue, dan aku ngajak dia ke taman kota di kota gue, dan berbasa basi sedikit, dan saat gue akan nembak, gue grogi. dan akhirnya gue paksain buat nembak, gue bilang gini "Liyla sebenernya aku sayang sama kamu dan udah lama juga aku pengen ngerasain jalan berdua sama kamu, aku ngerasa aku udah jatuh cinta sama kamu, kamu mau jadi pacarku?", dan dia jawab " Makasih kamu udah sayang dan cinta sama kamu, tapi maaf, sayang aku ke kamu hanya sebatas sebagai teman, engga bisa lebih dari itu, dan maaf juga aku gabisa nerima kamu jadi pacr aku, maaf iya ..", dan pyaaaaarrrrr kreeeteeeek kreeeetek, hati gue seolah hancur dengerin itu semua, dan pada saat itu gue jd terdiem sama dia dan akhirnya pulang tanpa bawa status berpacaran. dan gue baru ngerasain yang namanya friend zone saat itu :-( sedih rasanya
disaat kita udah bener bener mengarapkan dia, ternyta dia menganggap kita engga lebih dari temen.

sekian artikel dari gue, semoga menghibur,

Kamis, 26 Februari 2015

Peka atau Jomblo ( Bagian 2 - Selesai )



Lanjutan dari Cerita Bagian 1

Disisi lain, Rendi membuka ponselnya saat istirahat. Begitu terkejutnya melihat ponsel yang dipenuhi panggilan dan sms dari Oca.

“kamu dimana? Kenapa nggak ada di tempat biasa?”

“apa udah lupa sama aku?”

“apa harus aku selalu ngingetin kamu? Peka sedikit dong sama aku jangan terus peka sama tugas kamu.”

“udahlah kamu aja udah nggak mikirin aku lagi, nih buktinya nggak ada satu pun balesan buat aku, apa sesibuk itu kamu?”

Itulah beberapa sms dari Oca yang telah meluapkan emosinya lewat sms karena lewat telepon tidak bisa. Bingung memang dirasakan Rendi namun dia tak kehilangan akal untuk berpikir. Sesegera mungkin dia menemui sahabatnya bernama Tomi.

“tom, kamu nggak ada kuliah lagi kan?” tanya Rendi tergesa-gesa.

“nggak ada sih, kenapa emang kamu kok gugup banget?” tanya Tomi balik melihat sahabatnya tergesa-gesa.

“kamu mau nggak bantuin aku?”

“tenang sob, emang mau minta bantuan apa?”

“sekarang kamu pergi beli ice cream rasa strawberry terus langsung kasih ke pacar aku di taman kampus, aku yakin dia masih disana.”

“kenapa nggak kamu aja?”

“aku belum selesai nih, masih ada tugas makanya minta bantuan kamu.”

“gimana yah? Nanti gimana sama pacar aku?”

“udah itu urusan aku nanti.”

“beneran lho ya tapi semoga aja sih nggak lihat.”

“ya udah sana cepet sebelum terlambat, pokoknya kamu harus ngehibur dia.”

“kamu kenapa sih sama dia?”

“udahlah nanti aja aku ceritain.”

“sip, ya udah aku cabut dulu.”

Tomi adalah cowok yang tinggi, ganteng, pinter dan mempunyai pacar juga. Tomi sudah bersahabat dengan Rendi sewaktu SMA, dia tahu betul bagaimana sifat Rendi.

Tomi segera melakukan apa yang telah disuruhnya untuk Oca. Memang benar kalau Oca masih bertahan di taman tersebut. Oca sangat terkejut akan kehadiran Tomi yang tiba-tiba berada di sampingnya dan memberika sebuah ice cream dengan rasa strawberry yang tak lain itu adalah ice cream kesukaannya.

“eh kamu kok bisa disini sih? Ngasih ice cream segala lagi, emang pacar kamu nggak marah?” heran Oca sambil memakan ice cream yang dikasih Tomi.

“udah tenang aja,” jawab Tomi singkat.

“sebenarnya ini semua tuh karena Rendi,” lanjut Tomi.

“udahlah nggak usah bohong lagian aku juga udah males ngomongin dia.”

Karena Tomi ingat dengan kata Rendi untuk menghibur Oca maka dia hentikan pembicaraan yang membuatnya males termasuk mengucapkan kata Rendi. Akhirnya dia berusaha dengan tebak-tebakan kata hingga pada akhirnya senyum lebar pun terpancar.

Dan pada saat itu Rendi masih berusaha menyusul Oca di taman, bersamaan saat dia tiba melihat Oca tersenyum lebar, tertawa lepas hingga membuatnya menghentikan langkah untuk bisa terus melihatnya senang walaupun bukan bersamanya.

“aku bahagia melihatmu bahagia, egois jika aku memaksakan kehendak ku untuk bertemu kamu yang akan mengubah raut muka mu yang bahagia menjadi kesedihan, aku nggak pernah ingin melihat itu terjadi,” lirih Rendi.

Mungkin menurut Rendi cukup melihat Oca bahagia dari jauh itu sudah membuatnya lebih tenang. Walaupun tak hilang rasa bersalahnya, namun dia masih bertahan melihat semua yang terjadi disana.

Tak di sangka mata Tomi tertuju pada Rendi, Tomi melihat Rendi yang tersenyum melihat kejadian tersebut. Dia berusaha untuk mengisyaratkan agar Rendi segera bergabung namun Rendi menolak dan cukup melihat dari kejauhan.

Hingga semua itupun selesai dan Oca meninggalkan taman kampus tersebut. Rendi masih berdiri melihat Oca sampai tak terlihat lagi oleh pandangannya. Tomi segera menemui Rendi dan bingung akan tingkahnya saat itu.

“thanks ya,” ucap Rendi sambil bersalaman tanda terima kasih.

“ya sama-sama, kenapa sih kalian kok kayak gini? Terus tadi juga kenapa kamu nggak gabung aja?” beribu tanya Tomi akan kebingungannya terhadap hubungan Rendi dan Oca.

Di taman itulah Rendi akhirnya menceritakan semua yang terjadi antara dia dan dirinya kepada Tomi. Cukup lama juga buat mereka menceritakan dan mendengarkan.

“mau aku bantuin lagi?” tawar Tomi melihat keadaan temannya.

“udahlah nggak perlu, biar nanti aku yang selesaiin,” tolak Rendi.

“yakin? Aku akan usahain kok.”

“iya nggak usah, mending kamu pikirin aja pacar kamu biar nggak kaya aku nanti yang nggak pernah peka sama pasangannya sendiri.”

“nih ya aku kasih tahu menjalin hubungan itu karena ada pengertian bukan keegoisan, mungkin dia belum memahami kamu jadi selalu kayak gitu sama kamu.”

Tiba malam hari Rendi masih mencoba untuk terus meminta maaf terhadap Oca. Berbagai cara telah dilakukan, mulai dari telepon,sms, dan datang ke rumahnya pun dia lakukan namun apa daya Oca masih diam dan tak ingin bertemu dengannya.

“maaf jika aku selalu melakukan kesalahan buat kamu.”

“maaf aku yang tak bisa menjadi seperti yang kamu inginkan.”

“maaf aku yang nggak pernah peka sama kamu.”

“beribu maaf ingin ku ucapkan tapi buat apa semua itu ku lakukan jika masih tersimpan rasa amarah di darahmu? Tapi kalau itu mampu membuat kamu reda akan amarahmu akan aku lakukan demi kamu.”

Itulah beberapa ungkapan maaf dari Rendi namun masih terabaikan oleh Oca. Rasanya tak ingin tidur menunggu balasannya namun mata Rendi tak kuat lagi menanti balasan tersebut hingga ia terlelap tidur namun terus memegangi ponselnya.

Hingga mentari pun menyambut masalah mereka tak kunjung reda, kali ini Rendi akan lebih berusaha dengan sesegera mungkin dia menemui Oca. Di seberang sana sudah terlihat Oca sedang berjalan membawa bukunya, tanpa pikir panjang Rendi lari mengejarnya.

Akhirnya Rendi telah berada di belakangnya, namun masih tak terhiraukan oleh Oca.

“Ca maafin aku dong, maaf selalu membuatmu marah, aku nggak pernah bermaksud seperti itu.” Ucap Rendi mengikuti langkah Oca.

“jawab dong Ca, jangan diam terus kayak gini, aku ngaku salah kemarin tapi kan aku juga udah minta maaf sama kamu masa kamu nggak mau sih maafin aku?”

“kalau kamu mau marahin aku silahkan asalkan jangan diam kayak gini terus sama aku.”

Semua omongan Rendi tak mempan untuk Oca hingga dengan sengaja Rendi menarik tangan Oca dari belakang dan membuat Oca menghadap Rendi.

“lepasin aku Ren, aku lagi buru-buru,” berontak Oca.

“nggak Ca, sebelum kamu mau nyelesaiin masalah ini sama aku,” tegas Rendi menatap Oca.

“apa yang mau diselesaiin? Udah selesai kan?” ucap Oca santai.

“maksud kamu?” tanya Rendi bingung.

“aku rasa lebih baik kita sendiri-sendiri aja dulu Ren, aku nggak mau terus-terusan kayak gini sama kamu,” jawab Oca.

“kenapa Ca? kenapa kamu bisa mutusin secepat ini?”

“karena kamu nggak pernah peka sama aku Ren, aku capek kalau aku harus ngomong sama kamu terus tanpa kamu sadari.”

“cuma itu alasan kamu?” tanya Rendi tegas seakan emosinya mulai meluap.

“iya cuma itu alasan aku,” jawab Oca enteng.

“tapi kan kita bisa omongin baik-baik Ca? kenapa kamu ngambil keputusan yang kegabah sih? Aku yakin ini cuma emosi kamu aja,” ucap Rendi masih bisa bersikap tenang.

“nggak Ren, kamu kira peka itu masalah enteng? Nggak buat aku Ren, karena aku itu butuh kepekaan kamu buat aku bahagia.”

“kamu terlalu egois tahu nggak Ca, kamu kira peka itu mudah dilakuin? Nggak Ca, selama ini aku berusaha untuk bisa bahagiain kamu tapi karena itu kamu dengan mudah mengucapkan kata putus, apa sih yang kamu tahu dari kata peka itu?”

“iya emang aku egois, peka itu kamu tahu aku butuh ini, butuh itu tanpa aku harus ngasih kamu dulu.”

“itu bukan butuh Ca tapi keinginan, keinginan yang selalu ingin kamu dapatkan, aku bukan peramal Ca yang bisa baca pikiran dan hati kamu, aku hanya manusia biasa tapi aku ingin terus berusaha membahagiakan kamu. Kamu kira peka itu mudah? Apa kamu udah peka sama aku? Aku tanya sama kamu Ca, selama ini apa kamu udah peka sama pasanganmu?” tegas Rendi mengungkapkan isi hatinya selama ini membuat Oca terbungkam mendengar pertanyaan itu.

“peka peka peka jika memang itu keinginan kamu, aku belum bisa untuk baca pikiran kamu Ca hingga aku tak mampu untuk memenuhinya, mungkin emang lebih baik kita udahan sampai disini. Aku minta maaf sama kamu selama ini belum bisa peka sama kamu, aku minta maaf atas kesalahan yang aku buat selama kita pacaran. Makasih udah jadi pacar pertama aku, makasih udah bisa buatku bahagia selama ini, semoga kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari aku. Tapi aku harap jangan kamu jadikan peka sebagai alasan kamu, karena peka nggak mudah untuk dilakuin.” Jelas Rendi menyelesaikan pertikaian dengan perpisahan.

Sementara Oca masih diam terpaku melihat Rendi yang mulai hilang dari penglihatannya. Terngiang penjelasan Rendi tentang peka, begitu egoisnya mudah mengatakan putus dan menyalahkannya.

Disisi lain Tomi melihat pertikaian tersebut, dia terkejut mendengar Rendi dan Oca putus padahal dia tahu kalau mereka masih saling mencintai. Kemudian dia langsung mendatangi Oca setelah Rendi meninggalkannya.

“puas kamu Ca?” tanya Tomi yang geram dengan keegoisan Oca.

Lagi-lagi Oca tak kuasa menjawab pertanyaan tersebut, sesekali air matanya juga tak kuat tertahan melihat semua itu terjadi.

“jujur Ca aku kecewa sama kamu, keegoisanmu menjadi bomerang dalam hidupmu, jangan pernah kamu menganggap kamu nggak pernah salah, kamu nggak pernah di mengerti pasanganmu, kamu nggak pernah nyakitin pasanganmu, pasanganmu nggak pernah peka, pasanganmu yang selalu kamu salahkan. Apakah semuanya harus diungkapkan? karna sebenernya pasanganmu selalu membuat beribu cara agar kamu bahagia dengannya, pasanganmu menghindarkan egonya demi kamu dan hubungan kalian akan selalu berwarna karna kalian sendiri, kalian yg bisa membuat itu semua menjadi baik dan nyaman. Tapi semuanya lenyap seketika karena kamu hanya ingin dimengerti tanpa mau mengerti. Harusnya omongin dulu baik-baik dan cari solusinya bukannya langsung ambil keputusan kayak gini.” Amarah Tomi membuat Oca semakin berpikir.

“kamu tahu waktu aku dateng ngehibur kamu Ca? itu semata-mata karena Rendi yang nyuruh Ca, ya memang dia sibuk dengan kuliahnya namun dia selalu berusaha nggak ngecewain kamu, dia selalu berusaha buat ngebahagiain kamu Ca, dan yang harus kamu tahu dia dateng Ca, tapi dia hanya melihatmu dari jauh karena itu demi kamu Ca, demi kebahagiaan kamu. Dia melihat kebahagiaan kamu itu terpancar dan dia nggak mau karena kedatangan dia malah buat kamu sedih. Tapi dia masih bertahan untuk terus berdiri melihatmu tersenyum lebar dan tertawa lepas sampai akhirnya kamu pergi. Dia lakuin itu karena dia cinta Ca sama kamu, walaupun kamu selalu anggep dia nggak peka tapi dia selalu melakukan beribu cara buat kamu bahagia tanpa kamu mengerti tapi sekarang kamu justru putusin dia. Tega kamu Ca, aku berteman sama Rendi udah lama, walaupun dia belum mengerti cinta karena dia memang baru mengenal cinta tapi dia akan berusaha mengerti apa itu cinta lewat pengertiannya Ca. Maaf Ca aku kayak gini sama kamu,” lanjut Tomi menjelaskan apa yang seharusnya Oca mengerti.

Tanpa di jawab, Tomi pergi meninggalkannya, penjelasannya membuat Oca semakin berpikir. Kejadian tersebut membuat Oca harus lebih belajar untuk mengerti bukan menyalahkan.

Memandang bintang, menyesali perbuatannya tadi pagi di kampus. Sungguh membuatnya merasa bersalah dan berpikir. Sesekali Oca terbayang saat-saat bersama Rendi.

Oca membayangkan ketika dia sedang bosan pasti Rendi selalu membuatnya berwarna lagi, saat dia sedang sedih senyuman Rendi mampu membuatnya tenang, jika dia kesal Rendi selalu sabar menghadapinya dan menasehatinya untuk terus berpikir positif. Dan ada moment terindahnya.

Flash back.
Saat Oca sedang ulangtahun, hanya Rendi orang yang membuatnya sangat terkejut dimana dia marah karena ketidakhadiran Rendi saat acara ualang tahunnya namun diacara pertengahan, terlihat balon-balon berterbangan ke langit begitu banyak dengan warna biru dimana warna itu adalah warna kesukaannya. Kagum dengan apa yang di lihat di tambah lagi mulai terlihat tulisan yang terbentang oleh balon itu yaitu “I LOVE YOU OCA”. Tangisan haru mulai keluar dari kelopak matanya melihat kejutan tersebut dan datangnya Rendi membawa kue ulang tahun itu sangat indah dalam hidupnya.

“happy birthday Oca

happy birthday Oca

happy birthday

happy birtday

happy birthday Oca.” Suara merdu Rendi terdengar menyanyikan lagu ulang tahun untuk pacarnya. Tak terbendung lagi kebahagiaan Oca saat itu. Dia tak mampu untuk mengatakan banyak kalimat namun senyumannya cukup menandakan kebahagiaannya.

“selamat ulang tahun ya Ca, maaf udah bikin kamu marah, ini sedikit kado ulang tahun buat kamu semoga suka ya, oh iya semoga selalu tambah-tambah yang positif ke depannya, selalu langgeng sama aku pastinya,amin.” Ucapan Rendi masih memegang rotinya.

“makasih banget ya Ren, aku nggak nyangka akan seindah ini ulang tahunku.” Kagum Oca.

“sama-sama.”

Come back.
“aku terlalu egois sama kamu Ren, aku bener-bener nggak pernah ngertiin kamu, aku sadar kalau kamu selalu buat aku bahagia. Maafin aku yang selama ini hanya mengharapkan kata peka itu dari mu, padahal kata itu tak pantas untuk aku lontarkan. Kamu sangat mengerti aku, tapi aku belum mampu mengerti kamu selama ini.” Isak Oca yang meratapi kesalahannya.

Penyesalan bertubi-tubi datang, itu menjadikan sebuah pembelajaran buat Oca dan juga kita. Kalau memang kita sudah mencintai orang janganlah kita terus mengikuti ego kita apalagi selalu menyalahkan pasangan kita karena keinginan kita. Peka nggak mudah dilakukan namun sangat mudah di ungkapkan, berikanlah kesempatan untuk pasangan bisa mengerti kita dengan caranya. Kita yang tak pernah tahu bagaimana cara dia terus membahagiakan kita padahal kita belum tentu bisa membahagiakannya.

Malam yang menyisakan pilu dan cerahnya langit pagi tak secerah hati Oca begitupun Rendi. Mereka kini telah berjalan masing-masing, namun kesadaran Oca justru muncul setelah perpisahan itu terjadi. Dia berusaha menemui Rendi setelah kuliah selesai di tempat biasa walaupun dengan cara yang memaksa yaitu langsung menarik tangannya setelah keluar dari kelasnya.

Kini mereka tiba di tempat tersebut, Oca dengan cepat melepas tangannya. Sebenarnya Rendi ingin sekali pergi karena dia tak ingin menimbulkan masalah kembali setelah mereka putuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.

“Ren, aku cuma minta waktu kamu sedikit aja, tolong jangan pergi lagi dari sini,” pinta Oca karena sudah berulangkali mencegah Rendi untuk bertahan.

“emang ada apa lagi? Kenapa aku harus bertahan disini?” tanya Rendi mulai mengikuti permintaan Oca.

“aku mau minta maaf sama kamu Ren, emang nggak pantes lagi aku ngomong kayak gini setelah apa yang udah aku lakuin,” mulai Oca.

“udahlah nggak usah dibahas lagi toh semuanya udah selesai lagian aku udah maafin kamu kok, aku juga sadar ini semua bukan sepenuhnya salah kamu tapi karena ketidakpekaan aku.”

“nggak Ren, aku salah. Kamu udah terlalu peka buat bahagiain aku, tapi aku selalu nganggep kalau kamu nggak peka.”

“aku belajar dari omongan kamu Ren, peka itu emang nggak mudah dilakuin karena emang manusia nggak bisa baca pikiran orang lain apalagi sampai harus mengerti apa yang sedang diinginkannya, peka juga nggak selalu harus ditunjukin karena kamu pun udah selalu peka walaupun itu tak terlihat tapi kamu udah selalu berusaha buat aku bahagia tapi sayangnya aku hanya mengerti apa yang dilihat bukan apa yang dirasakan.” Lanjut Oca.

“mungkin ini emang udah jalan kita.” Ucap Rendi.

“apa kamu nggak mau buat kembali lagi sama aku?” tanya Oca yang masih berharap Rendi untuk kembali.

“aku emang masih cinta sama kamu tapi mungkin kita butuh waktu untuk bisa berpikir lebih dewasa lagi ke depannya, mungkin cinta kita bukan untuk saat ini dan entah untuk kapan bahkan mungkin nggak akan ada lagi.” Jawab Rendi walaupun masih berharap kembali namun menurutnya belum saatnya untuk kembali menjadi sepasang kekasih.

“aku yakin kalau kita emang diijinkan untuk bersatu pasti akan kembali tapi kalau emang aku bukan yang terbaik untuk kamu, aku akan lebih bahagia jika kamu mendapat seseorang yang lebih baik dariku yang mampu mengerti kamu dengan baik tanpa terus mengedepankan egonya.” Kata Oca yang mulai berpikir dewasa.

“aku juga akan bahagia melihatmu bahagia walaupun bukan bersamaku, suatu saat mungkin kamu akan dapet yang lebih mengerti kamu.” Ujar Rendi.

Rendi meninggalkan Oca sendiri di taman, kini mereka harus belajar lagi arti cinta yang sesungguhnya. Berakhirnya sebuah hubungan bukan berarti berakhir hidup mereka. Mereka memang masih saling mencintai tapi mereka menerima keputusan masing-masing, kini keegoisan mereka mulai bisa terurungkan demi kebahagiaan masing-masing. Mereka masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan kuliah, mengejar mimpinya dan membahagiakan orangtuanya dengan kesuksesannya kelak.

Lagi-lagi kita harus belajar, belajar untuk bisa mengerti sebuah hubungan. Hubungan nggak akan berjalan dengan baik jika ada salah satu dari mereka yang terlalu egois. Kita pun tak boleh meremehkan kata peka tersebut, terkadang seseorang capek dengan kata peka karena pasangannya selalu menuntutnya untuk bisa peka. Padahal peka bukan berarti harus mengerti apa yang diinginkan tanpa harus mereka bilang. Dia bukanlah seorang peramal yang bisa mengerti isi pikiran dan hati kita. jadi jalanilah hubungan kalian dengan baik dan bisa berpikir positif serta belajar untuk dewasa. Percayalah bahwa pasangan kalian akan selalu berusaha membahagiakan kalian tanpa kalian ketahui kerja keras mereka.

The End.

Pengarang Cerita : Tri Wahyuni
Tanggal Pembuatan : 21 Desember 2014

Peka atau Jomblo ( Bagian 1 )



“jalan yuk Ren?” ajak Oca sebagai pacarnya Rendi.

“yah gimana ya aku ada tugas dari kampus nih,” bingung Rendi.

“kenapa sih sekarang kamu udah jarang ada waktu buat aku? Kenapa kamu selalu lebih mentingin tugas kamu daripada aku sebagai pacar kamu?” kesal Oca.

“bukannya gitu, aku emang lagi banyak tugas, kalau aku nggak cepet-cepet selesaiin nanti nggak akan selesai,” jelas Rendi.

“terserahlah apa kata kamu,” ngambek Oca.

“jangan ngambek dong, ya udah aku mau jalan sama kamu.”

“kamu beneran mau jalan sama aku sekarang?”

“iya Oca.”

Rendi adalah seorang mahasiswa yang berumur 19 tahun, dia mempunyai wajah yang ganteng dan tinggi badan yang ideal. Dia mengambil jurusan Hukum karena orangtuanya mampu membiayainya dan dia mempunyai kemampuan. Namun dia tak memiliki sifat manja justru dia memanfaatkan kemampuan orangtuanya dalam hal material untuk terus mengejar mimpinya dan berusaha membalas serta membahagiakan orangtuanya tersebut. Dia tak pernah menyia-nyiakan kesempatan jika memang ada hal yang berhubungan dengan jurusannya, keaktifannya dalam berorganisasi dan dalam akademik membuatnya tidak banyak mempunyai waktu luang.

Sedangkan dia mempunyai seorang pacar bernama Oca. Dia bingung bila harus membagi waktu antara kuliah dan pacaran namun dia berusaha untuk bisa membaginya dengan baik. Dia yakin bahwa semua itu akan baik-baik saja ketika keduanya mampu menjaga komunikasi dan kepercayaan. Oca adalah orang yang sangat di cintainya, dia akan berusaha untuk terus membuatnya bahagia dengan cara apapun.

Oca pun seorang mahasiswa seperti Rendi, umur mereka terpaut hanya beberapa bulan dan mempunyai kesamaan pada tanggal kelahiran mereka yaitu sama-sama tanggal 3. Dia berada dalam kampus yang sama di daerah Semarang yaitu Universitas Gudang Ilmu. Namun dia mengambil jurusan Akuntansi. Oca merupakan anak yang pinter, cantik, baik, namun manja sehingga terkadang memiliki keegoisan cukup tinggi. Dia adalah wanita pertama dalam hidupnya Rendi setelah ibunya, namun dia mulai kesal, bosan dengan keadaan pacarannya bersama Rendi karena hanya dijalankan seperti itu-itu saja yang tak lain telepon,sms,makan,bahkan jalan pun sudah jarang.

Mereka mulai menjalin hubungan sejak semester kedua. Mereka saling mengetahui namanya ketika pertemuan pada suatu perdebatan antara mahasiswa yang mewakili dari masing-masing fakultas dan mereka bertemu pada grand final debat Bahasa Indonesia mengenai Facebook. Debat itu memang sangat jauh dari dunia Oca namun dia mampu membuktikannya karena masuk babak grand final tersebut.

flash back.

          “dan sekarang kita akan mendengarkan debat yang paling panas dari fakultas hukum dan fakultas akuntansi, waw ini berbeda dari tahun sebelumnya yang biasa fakultas sastra indonesia selalu masuk grand final namun sekarang fakultas akuntansi mampu mengalahkannya padahal dia jauh dari perdebatan karena mungkin yang ada dipikirannya hanyalah angka. Udah nggak sabar lagi yah kalian? kalau gitu kita sambut aja debat terpanas tahun ini yaitu Rendi dari fakultas hukum dan Oca dari fakultas akuntansi, mereka akan saling berargumen mengenai Facebook. Ini adalah tema yang paling seru kali yah kalau jadi perbincangan, langsung saja dimulai.” Antusias MC pada acara perdebatan kampus.
          
“facebook menurutku banyak hal positif yang diambil, kita dapat mengambil banyak manfaat dari facebook contohnya sebuah informasi bisa kita dapatkan di sini, komunikasi dapat terus terjaga, kita mampu mengekpresikan perasaan kita sehingga mengurangi beban kita, kita mampu mendapat keluarga baru disini, kita dapat mengeksplor kemampuan kita di facebook,” pendapat Rendi.

“lantas bagaimana dengan mereka yang tak bisa mengambil manfaat dari facebook justru mereka terperangkap dalam hal negatif, mereka lebih mementingkan facebook yang bisa aktif 24 jam namun tidak bisa meluangkan sedikit waktu mereka untuk melakukan kewajiban mereka, mungkin awalnya mereka tunda namun pada akhirnya mereka sering meninggalkan sholat, belajar, membantu orangtua, bahkan sosialisasi terhadap orang lain pun sangat mengenaskan. Mereka lebih fokus terhadap gadget mereka tanpa memperdulikan orang disekitar mereka, apakah itu baik terjadi oleh pengguna facebook?” argumen Oca.

“itu jelas tidak baik jika terjadi namun kita pun mempunyai pandangan berbeda, dimana jika kita mampu mengendalikan semuanya itu akan banyak mendapat hal yang positif namun jika memang hal negatifnya selalu mengelilingi itupun masih bisa kita hindari, status di facebook contohnya banyak kan yang membuat status untuk memotivasi? untuk mengingatkan hal kebaikan terhadap kita? jadi kembali ke diri kita sendiri bagaimana kita dalam menggunakan facebook yang mendapatkan keuntungan, kita pun mampu mendapat uang dari penggunaan dari facebook.”

“tapi kenapa banyak terjadi kejahatan di dalam facebook? Itu kan menandakan bahwa facebook itu hanya sosial media yang berbahaya, bangsa ini perlu generasi yang mampu membangun bangsa menjadi lebih baik lagi bukannya untuk menghancurkan bangsa secara perlahan lewat jejaring sosial termasuk facebook, mulai dari kemalasan siswa, waktu yang terbuang sia-sia, pembunuhan, adu domba, perselisihan, penipuan semua itu terjadi karena facebook.”

“semua itu akan terkendali jika kita mampu menggunakan facebook secara wajar, kita mampu memilih teman facebook dan itu sangat membantu kita dalam penggunaannya karena kita akan bisa meminimalisasi kejahatan yang akan terjadi, kita mampu kok untuk membangun bangsa lebih baik lewat facebook, ajarilah pengguna yang lain untuk kebaikan, tidak saling menyalahkan dan membenarkan karena keegoisan kita, bisa membagi waktu untuk hal-hal wajib kita, kita mampu melakukan itu semua jika kita memang selalu berpikir positif.”

“namun pengguna facebook itu datang dari usia berapapun jadi bagaimana bisa mereka berpikir dengan positif jika mereka semua saja belum bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk yang penting mereka senang menggunakannya? Mungkin untuk orang yang sudah dewasa mampu mengontrolnya tapi bagaimana dengan anak kecil yang belum bisa mengetahui dampak baik buruknya, mereka kebanyakan telah terjerumus dalam perangkap kejahatan. Memprihatinkan jika melihat orang tak mengenal tetangganya karena yang lebih mereka kenal adalah gadget, sosial media, dan orang dalam dunia maya yang entah itu asli atau bukan.”

“memang betul kata anda namun itu dapat dikendalikan, orangtua seharusnya bisa terus mendampingi anaknya saat bermain internet apapun itu, karena orangtua sangat berperan untuk proses perkembangan anak, dimana sikap anak dapat terbentuk dengan baik jika didikan orangtua itu memang baik dan perlu kita ketahui semua orang sebenarnya baik namun terkadang orang mengambil jalan yang salah dengan penafsiran yang salah pula sehingga banyak terjadi tindakan yang melenceng. Contohnya kita saja, jika kita diperintah oleh orang pasti kita selalu melihat apakah orang tersebut telah melakukannya? Jika belum kita pasti menolak menerima perintah itu jadi jika semua itu terjadi untuk semua hal dan semua orang bagaimana bisa bangsa kita akan menjadi bangsa yang lebih baik? Instropeksilah pada diri kita dahulu, mulai semuanya dari kita sendiri, jika kita mampu untuk diri kita sendiri langkah selanjutnya ajak orang lain hingga semua sadar akan hal yang lebih baik.”

Tepuk tangan dan sorakan mahasiswa pendukung maupun yang sekedar menyaksikan sangat anntusias terdengar. mereka puas dengan apa yang telah disampaikan Oca dan Rendi, bagi mereka ini adalah tontonan yang paling mencengangkan. Seakan mereka tidak lagi memikirkan siapa yang menang karena Oca dan Rendi telah menghasilkan perdebatan yang luar biasa.

Itulah sedikit dari perdebatan Oca dan Rendi, para penonton sangat puas akan hasil mereka. Dan yang mendapatkan juara pertama adalah Rendi namun nilai mereka sangatlah tinggi dimata mahasiswa lainnya.

Come Back.

Mulai dari itulah mereka saling mengenal, semakin hari semakin dekat hingga tumbuh benih-benih cinta dalam hati mereka. Rendi jatuh cinta karena kebiasaan mereka dekat dan memang ketertarikannya pada Oca ketika mendengarkan perdebatan itu. Menurutnya Oca memang pantas untuk menjadi seseorang yang penting dalam hidupnya. Begitu sebaliknya karena perhatian dan kasih sayang yang tulus dari Rendi membuat Oca tak mampu untuk menolaknya. Rendi mungkin bukan cowok pertama dalam hidupnya setelah ayahnya karena dia pernah menjalin hubungan sewaktu SMA. Dia menerima Rendi bukan karena ada apanya tapi karena apa adanya Rendi itu selalu membuat Oca bahagia.

Seperti halnya hari ini Rendi tak kuasa untuk melihat orang yang dicintainya marah ataupun kesal. Walaupun harus menunda tugas yang tak kalah penting itu namun demi Oca dia berusaha untuk melakukan yang terbaik untuknya.

Mereka jalan-jalan di sebuah mall Semarang, kabahagiaan mereka sangat jelas terpancar dari senyum mereka yang sangat alami dan mereka tunjukan dengan saling menggenggam tangan masing-masing.

“nanti kita mampir ke toko buku yuk?” ajak Rendi.

“iya tapi beli ice cream dulu yah,” jawab Oca.

“masih suka aja sama ice cream,” ledek Rendi sambil tersenyum.

“biarin aja, wle.”

Tak jauh saat mereka berbincang, sampailah mereka ke sebuah tempat penjualan ice cream. Sebuah ice cream rasa strowberry pun menjadi pilihan utama Oca.

“Mba mau ice creamnya dua ya,” ujar Oca kepada penjual ice cream tersebut.

“mau rasa apa mba?” tanya penjual tersebut.

“strawberry,” jawab Rendi mendahului Oca karena dia sudah tahu rasa kesukaan Oca makan ice cream.

“ihh kamu main nyerobot aja deh, yang ditanya siapa yang jawab siapa,” ujar Oca terhadap Rendi yang santai.

“udah mudah banget ditebak kamu, orang selalu belinya rasa strawberry juga,” jelas Rendi tersenyum.

“ciyee yang tahu banget aku,” PD Oca.

“eh jangan kepedean tuh.”

“apaan sih kamu, biasa aja tuh, oh iya kamu kan biasanya coklat kok cuma bilang strawberry?” tanya Oca bingung dan berpikiran kurang menyebut rasa kesukaannya.

“nggak boleh? Suka-suka aku dong.”

“ishht makin nyebelin aja. Serius nih?”

“karena kamu.”

“lho kok karena aku?”

“iyalah karena kamu, aku lagi pengin aja nyamain sama kamu.”

“ciyee kayaknya ada yang niru-niru nih.”

“hihi udah yuk makan nanti keburu luntur lagi,” ucap Rendi setelah menerima ice creamnya.

Mereka menghabiskan ice creamnya terlebih dahulu sebelum pergi ke toko buku. Setelah ice cream tersebut ludes, segera mungkin mereka pergi ke toko buku.

“mau beli buku apa lagi? Perasaan udah sering beli buku deh,” tanya Oca.

“ya nggak papa dong, udah nggak usah cerewet deh cuma sebentar kok,” jawab Rendi sambil memencet hidung Oca.

“ishhttt jail kamu, udah sana cepet nyarinya.”

Rendi tertawa melihat ekspresi Oca. Dia senang bersama Oca lagi apalagi melihatnya bahagia. Setelah membaca beberapa buku, akhirnya dia menemukan satu buku yang cocok namun ada tiga buku yang dia beli. Lho kok jadi tiga sih?

“udah selesai?” tanya Oca perhatian.

“udah, nih buat kamu,” jawab Rendi dengan tersenyum memberikan dua buah buku.

“hah buat aku?” kaget Oca.

“iya buat kamu, ya mungkin ini nggak seberapa sih cuma aku tahu kamu suka sama puisi jadi aku beliin sedangkan aku beli buku akuntansi pastinya buat belajar kamu tapi kalau kamu nggak suka bukunya ya udah nggak apa-apa,” jelas Rendi.

“eh ngomong apaan sih kamu, aku suka tahu. Makasih Rendi nggak nyangka ternyata kamu beliin buat aku juga.”

“kamu seneng?”

“iyalah, seneng punya pacar kayak kamu.”

“syukurlah, aku juga seneng punya pacar kamu.”

Walaupun itu sangat sederhana namun jika dengan sederhana mampu membuat pasangan bahagia kenapa harus menginginkan yang lebih hingga akhirnya mengalir air mata.

Jujur penulisnya juga pengin punya seseorang seperti Rendi, dia fokus untuk mengejar mimpinya namun selalu berusaha untuk membuat pasangannya bahagia. Haha udahlah ngayal aja nih penulisnya .. :D

Hari berikutnya pun di jalankan seperti biasa untuk kuliah, Rendi dan Oca telah sibuk dengan tugas kuliahnya masing-masing. Kali ini Rendi tak sempat untuk menghubungi Oca, namun Oca berharap kalau Rendi akan ada nanti setelah selesai kuliah.

Nihil akan harapan Oca, hingga selesai kuliah pun masih tak ada kabar. Dia sudah berusaha untuk menelpon, sms namun tak ada jawaban satu pun. Kecewa pasti dia rasakan.

“kenapa sih nggak ada kabar gini? Apa dia lagi banyak tugas sampai nggak bisa ngabarin aku lagi, peka kek sama perasaan aku yang lagi pengin terus sama dia, kenapa dia bisa peka sama tugasnya tapi nggak pernah peka sama aku?” gerutu Oca sambil bertanya pada diri sendiri yang kecewa terhadap sikap Rendi.

Cerita Selanjutnya Bagian 2

Pengarang Cerita : Tri Wahyuni
Tanggal Pembuatan : 21 Desember 2014

Rabu, 25 Februari 2015

70mb10 4114y VS Jomblo Terhormat

kamu pasti pernah ngerasain jadi anak allay, Jomblo ketularan Allay, apa bisa? bisa dong. karena virus allay udah menyebar ke penjuru kota dimanapun, liat aja allay allay yang pada foto narsis, kalo jomblo biasanya foto narsisnya ga pernah foto sendiri pasti minta di fotoin temen, dan gaya saat fotonya pun ga aneh aneh, biasanya cenderung kalem, liat aja anak allay kalo foto. bandingkan dan bayangkan, foto bibirnya kemana-mana, alisnya di naik turunin, matanya disipit-sipitin dan  yang pasti, anak allay itu kalo foto pasti kebanyakan gaya, dan dari kata-katanya pun juga beda, kalo jomblo terhormat biasanya kalo sms itu biasa aja, singkat, jelas padat, berisi. nah kalo allay, kalo di sms balesannya aneh, setiap kalimat pasti mengandung huruf, angka, dan tanda baca, contohnya gini  : kalo jomblo terhormat biasanya bales sms itu gini "hallo, ini dengan siapa?" begitu, nah kalo allay bales sms itu " muPh Nu! c!4p4", tuhkan udah kaya plat nomor kendaraan. dan nama sosial medianya juga beda, kalo jomblo terhormat itu nama sosial medianya itu nama dia sendiri misal, namanya mitha pelangi puspita, nama sosial medianya pasti "Mitha Pelangi Puspita", beda kalo allay pasti ntar namanya aneh aneh contohnya: "Mitha pelangi cci cewuemuanjasamamamahpapah-machmuah", tuhkan allay banget itu nama apa gerbong kereta, panjang bener,:v
jadi itulah sekilas perbedaan jomblo terhormat dan jomblo allay,
sekian dan terima kasih, cuma buat just kidding doang kok :-D

Selasa, 24 Februari 2015

Pacaran Hanya seminggu


pernah gue ngerasain cinta cuman seminggu, begini ceritanya, saat itu gue di bangku kelas 2 dan setelah lama putus dari mantan gue, gue coba move on. gue coba cari kenalan sendiri, dan akhirnya gue kenalan sama cewe namanya oni, dia orangnya alim tapi kayaknya agak matre, akhirnya gue kenalan dan pdkt selama 2 minggu, dan akhrnya gue ngajak ketemuan, setelah ketemuan gue ajak dia ke tempat wisata, dan disitu gue langsung nembak dia, gue mikirnya saat itu hanya untung untungan aja, dan saat gue nembak dia, dia langsung terima gue, gue awalnya ada perasaan aneh, tp gue singkirin itu.
setelah jadian, ue jalanin hari hari gue sama honi seperti biasa, ga ada yang special, cuma ketemuan lagi, ngedate, makan, udah, sampe 1 minggu kemudian, saat itu mau UAS kalo ga salah, dia minta putus, gue kaget, kenapa bisa minta putus, :-(, alasan dia adalah gaboleh pacaran sama orang tuanya, dan akhirnya gue iyain, dan akhirnya saat itu gue single lagi, tapi 1 minggu setelah UAS gue liat dia jalan sama cowo lain, gue dalam hati lngsung bilang "Sial, gue ketipu sama cewe murahan". dan sejak saat itu gue putus kontak sama oni,

Kisah Cinta siswa kelas 2


gue adalah orang yang sifatnya agak aneh kata temen temen gue, terkadang gue diem, kadang cerewet kaya cewek, sebagai cowok gue harusnya bisa dapet pacar tapi selama ini gue ga pernah mikirin gimana rasanya punya pacar, sampai akhirnya gue ketemu cewe namanya Alin, dia ini orangnya kalem, cantik, lucu, manis, pokoknya seperti yang gue pengen, gue di kenalin ke alin sama temen gue, temen gue ngasih nomer hpnya Alin ke gue, mungkin karena dia tau gue jomblo, mungkin tapi..
oke lanjut, setelah gue dapet nomer hpnya alin, gue langsung aja sms, kata pertama yang gue kirim itu Hay, maklum pas itu belum tau cara kenalan, hehe..
dia bales sms gue, sejak itu gue jadi deket sama alin, dan pertama kalinya gue bisa ngrasain yang namanya jatuh cinta, dan gue akhirnya beranikan diri buat datang kerumahnya, saat gue datang kerumahnya, dia kaget, knp bisa gue tau rumah dia, gue jawab aja filling, hehe
setelah itu gue duduk di dalem rumah sama alin dan saat itu ada orang tuanya, sekalian aja gue kenaln diri ke orang tuanya, gue jadi bisa deket sama alin dan orang tuanya.
3 bulan gue jalanin PDKT sama alin dan kayaknya dia juga ngerespon. setelah itu, tepatnya tanggal 17 juni 2012, gue nembak dia, gue tanpa persiapan apapa hanya modal sebuah kalung dengan huruf depan gue, gue ajak dia ketempat yang menurut temen gue aneh, karna alin gue ajak ke hutan deket sawah, gue tanpa basa basi langsung nembak dia, gue bilang gini, " Alin gue udah lama suka sama kamu mau ga kamu jd pacar aku, kalo kamu mau, tolong terima kalung ini, dan kalo engga, buang aja kalung ini" dan alin pun menjawab " mmmm.. iya aku mau, tapi jangan bilang-bilang dulu kalo kita pacaran,", dan akhirnya untuk pertama kalinya gue punya pacar, hari hari gue terasa bahagia, mungkin ini yang namanya jatuh cinta, dan karena alin dan gue adalah siswa SMK maka ada waktu kita buat PKL, pertma alin dulu yang PKL selama 2 bulan di sebuah toko swalayan, gue sering keluar bareng sama alin saat itu, sampe 2 bulan, setelah itu juga tetep bisa keluar tapi ga sesering pas alin prakerin, sejak pacaran, gue yang selalu main kerumahnya, awalnya malu, tapi akhirnya jd biasa. udah setengah tahun gue jalanin hubungan sama alin, sampai akhirnya gue ngucapin kata kata yang mungkin membuat alin sakit hati, dan akhirnya gue dan alin putus, dan sampe sekarangpun gue masih berusaha buat minta maaf ke alin, tapi alin mungkin udah terlanjur benci sama gue, akhirnya gue masih sendiri sekarang.

makasih udah baca cerita ini, tunggu cerita selanjutnya :-)

Ketika Pacar Marah



Kalian pasti sering ngalamin yang namanya marahan sama pacar, kalian pasti pernah bingung gimana caranya buat minta maaf ke pacar kalian.
pacar kalian pasti ketika marah dia bisa bersikap diemin kalian atau bilang apa aja buat ngeluapin rasa marahnya, cara agar pacar kamu tidak terus terusan marah adalah dengan cara ngajak dia ngobrol berdua atau ajak ketempat yang nyaman, atau kalian kasih sesuatu.
dan kalian harus janji berusaha ga ngulangin kesalahan itu untuk yang kesekian kali, dan jangan sampe pacar kamu berpaling ke orang lain.

Jomblo itu...





Kalian pasti memikirkan sesuatu kalo kalian jomblo, takut di ejekin teman dikira ga laku, dan kalian ngerasa di kacangin ketika di ajak temen pergi dengan pacarnya,.
jangan pernah malu untuk mengakui kalian jomblo, jomblo bukan berarti ga laku, tp jomblo itu adalah cara seseorang untuk melakukan aktifitas dengan leluasa tanpa ada gangguan dari yang namanya pacar, jomblo juga bukan orang yang tercela kok, jomblo itu hanya sebuah sebutan buat orang yang ga punya pacar, jomblo itu juga bermanfaat untuk diri sendiri, yaitu bisa fokus dalam meraih apa yang kita mau dalam hidup kamu.

jomblo bukan berarti engga bahagia, tapi kebahagiaan seorang jomblo adalah dimana dia bisa meraih sesuatu yang dia cita-citakan selama ini dan membahagiakan orang tua juga tentunya, dan dia bisa sukses dalam hidup. mungkin jomblo bakal ngerasa di kacangin tapi disitulah kesempatan kita buat mengasah diri kira supaya sukses. jangan pernah malu jadi jomblo.
saat kita di ajak temen buat nemenin dia ketempat pacarnya, kamu ikut aja tapi kamu harus punya pegangan, jadi saat temen kamu sedang ngedate sama pacarnya, kamu bisa ngelakuin aktifitas kamu tanpa terganggu, misal bawa laptop, saat temen kamu ngedate, kamu jadi bisa nglakuin aktifitas di laptop kamu, misal nyelesein tugas kuliah atau sekolah atau kantor, atau internetan atau main game, jadilah jomblo yang berwibawa, jangan jadi jomblo ngenes, pacar itu bukan segalanya karena nanti di dalam kubur itu yang ditanya malaikat itu 'siapa Tuhanmu" bukan "siapa pacarmu". jadi jangan pernah malu buat ngakuin kalo kamu itu jomblo. kalo pun malu bilang aja bukan jomblo tapi single.

oke sekian dulu artikel dari saya, tunggu artikel artikel berikutnya yang pastinya bakal memotivasi kamu para jomblo.

makasih udah baca artikel ini semoga bisa motivasi kalian semua.

kalo kalian mau tu cara dapetin pacar, klik aja di bawah ini

TIPS TIPS CARA DAPET PACAR

Tips-Tips Cara Mendapatkan Pacar



Buat kalian yang masih pada jomblo, mmm.. kalian pasti bingung cara gimana dapetin pacar. nah sekarang gue bakal bahas, gimana cara dapetin pacar yang sesuai dengan kalian, silahkan disimak :

1. kalian harus tau dulu nama si dia dengan cara kenalan langsung sama si dia atau tanya temen kalian kalo kalian malu buat tanya langsung,
2. kalian minta nomer hp kalo ga pin BBM atau faceboook, atau Twitter, pokoknya yang social media yang dia punya dari dianya sendiri atau lewat temen kalian, bisa juga lewat temen kelasnya si dia yang kalian kenal.
3. seteah berhasil dapetin nomer HP, atau pin, atau apa aja social medianya dia, jangan langsung di chat apalagi BBM, jangan sekali sekali ngeping dia kalo bukan dia yang ngeping duluan kalo di BBM, Coment status atau PM dia di bbm atau FB, basa basi dulu, seolah olah elu kayak pernah ngeliat dia, basa basinya gini, " Kayaknya aku pernah liat kamu lho". gitu atau gini " kamu anak fakultas/Kelas/jurusan (sesuaikan dengan dia masih sekolah/kuliah/udah kerja), pantesan kayak pernah liat kamu di (sesuaikan dengan dia masih sekolah/kuliah/udah kerja)".
4. setelah dia bales dan udah mulai bales balesan di social media, jangan pernah kamu bilang dulu kamu suka sama dia,kamu harus bersikap kalem dan biasa aja, seringlah chat yang menyenangkan si do'i misal becanda, ngelawak, atau nerima curhatan dia,
4. jika udah akrab, coba ajak ketemuan, jika berhasil ketemuan, kamu jalan jalan aja seperti biasa, seolah olah kamu belum suka sama si dia jangan pernah ekspresikan kesenengan elu di depan si dia.
5. tambah akrabkan lagi dalam beberapa hari atau minggu kedepan, usahakan si dia tetep nyaman sama elu.
6. pilih tempat yang kira kira bagus dan nyaman , ngga perlu tempat yang romantis kok..
7. coba ajak si dia jalan ketempat yang kamu pilih, jika mau, tinggal ungkapin isi hati elu secara jujur tp jangan lebay.
8. bawa sesuatu buat si dia ga peru yang mahal mahal yang penting berkesan.
9. setelah itu elu tembak si dia dengan cara elu sendiri yang buat si do'i terkesan.

oke, itulah beberapa tips cara mendapatkan pacar, semoga bermanfaat bagi kalian yang masih mengharapkan pacar dan jangan pernah ragu untuk mencoba dan jangan pernah malu buat nglakuin pendekatan sama si dia. oke.

Makasih udah baca artikel gue, tunggu artikel artikel berikutnya yang bakal muncul, dan tips tips yang semoga bermandaat. see you next time guys.